“Assalamu’alaikum,” sapaku
“Wasalamu’alaikum, Mbak ... ini Heri, Latif meninggal!” terdengar isak tangisnya
“Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun, ya Allah ... kenapa?”
“Kecelakaan, segera kabarin saudara lain ya!!!”
Tak ada kabar sakit tentang keponakanku, tiba-tiba dipanggil oleh yang maha kuasa. Masih berusia 25 tahun. Doa dari kami semoga mas Latif Buchory diampuni segala dosa, diterima semua amal ibadahnya, digolongkan ke dalam hamba-Nya yang sholeh. Aamiin
Kapan tiba giliran kita? Besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan atau sekian tahun lagi. Kematian sebuah misteri hanya Allah Swt yang tahu. Tak ada satupun dari diri kita yang tahu keadaan masing-masing, akan menuju Surga atau Neraka. Mari persiapkan bekal yang terbaik saat menghadap Ilahi, jangan sia-siakan waktu, isi dengan hal yang bermanfaat. Siapakah yang akan menemani dalam kubur?
Semoga Allah menjaga hati dan diri kita semua dalam taqwa, persiapkan bekal untuk menghadap-Nya. Setiap hari paksakan diri untuk berinteraksi dengan Al Qur’an baca terjemahan/arti karena didalamnya merupakan petunjuk jalan, obat dari segala macam penyakit hati, sebagai cahaya kehidupan dan cahaya kubur kita kelak. Awalnya paksaan tetapi lama-lama akan jatuh cinta. Bila tak percaya, silahkan dicoba.
Ya Allah ... jadikanlah permulaan hari ini suatu rahmat, pertengahannya nikmat, dan penghujungnya berkah. Aamiin
Rabu, 18 September 2014
0 komentar:
Posting Komentar