Sabtu pagi hujan turun dengan sangat deras. Waktunya libur kerja,
anakku yang pertama sudah berangkat sekolah, si kecil masih tidur pulas
mungkin sedang mimpi yang indah, kubangunkan tak juga bergeming. Suamiku
juga masih tidur setelah sholah subuh tadi.
Secangkir
kopi sudah kuseduh untuknya. Hmmm waktunya membuka komputer nih,
berselancar di dunia maya lewat facebook. Banyak info, berita yang bisa
kudapatkan dengan bergabung dibanyak group. Group KBM (Komunitas Belajar
Menulis), Fiksiana Community, dan juga Group ODOJ (One Day One Juz)
banyak ilmu yang ku timba disini. Like,komentar, ijin share sangat
menyenangkan. Mengisi liburan tak harus mahal, bagaimana mensyukuri
hidup dan menikmatinya.
Tulisan Kang Dana tentang
Kentut yang ada ciri-cirinya dan baru kutahu he he he. Cerita Mas
Taufiqqurohman yang bikin aku tertawa. Managemen waktunya Umi Neny
Suswati dengan melipat waktu., harus banyak belajar darinya. Link Mas
Agung Pribadidua tentang Surat Abasa yang menyejukkan hati. Cerita teman
dalam Group ODOJ yang membuat lebih bersemangat untuk menyelesaikan
bacaan Al Qur'an 1 Juz sehari.
Niat awalku dari jam
06.00 hingga 07.00 cukuplah satu jam untuk didepan komputer.
Ternyata
itu hanya teori,"Lanjutkan terus, waktu masih lama, masih banyak yang
menarik belum dibuka," Syetan berbisik ditelingaku.
Walaaah nyalahin
syetan segala. Kulirik sudah jam 08.00, molor dari teori.
Suamiku bangun dan membuka pintu,"Banjiiir..., Bu"
"Ya Alhamdulillah, jadi adem Yah" dengan santainya kujawab masih anteng di depan komputer.
"Lihat sini, sudah di depan pintu"
"Astagfirullah"
Olala
ternyata air hujan yang turun lebat, banjirnya tinggal 1 cm masuk pintu
rumah. Segera kunaikkan barang yang masih tercecer dibawah.
"Mbak, Mbaaak banjiiir," teriakku memanggil tetangga depan rumah, karena tak kulihat dia.
"Nggak usah teriak-teriak, pasti juga tahu kalau banjir" suamiku yang menyahut.
"Siapa tahu masih tidur" balasku.
Dan
benar saja, air sudah masuk ke rumahnya. Terbangun oleh teriakanku yang
tanpa Toa pun sudah pasti terdengar olehnya. Air di jalan depan rumah
sudah setinggi lutut, masuk pagar rumah tanpa salam.
Andai
air bisa berbicara, dia akan mengetuk pagar rumahku dan mengucapkan
"Assalamu'alaikum, kenalkan aku air hujan akan masuk rumahmu"
Biasanya hujan deraspun, air tak akan sampai masuk rumah. Ampuni ya Allah, hambamu terlena di dunia maya.
Tangerang, masih dalam derasnya air hujan
24 Feb 2014
0 komentar:
Posting Komentar