"MENULISLAH YANG IKHLAS, AGAR ILMUMU TERWARIS, AGAR MATIMU TAK MEMBAWA TANGIS, AGAR MASA DEPANMU TAK MIRIS, KARENA KISAH HIDUPMU SUDAH BERJALAN MANIS" ~FROM KUPER TO SUPER~

Kamis, 12 Juni 2014

NIKMAT TUHANMU MANAKAH YANG KAU DUSTAKAN?


Sumber google

Tatkala membuka mata, masih diberikan waktu untuk melihat sinar matahari pagi. Jantung masih bisa berdetak, telinga yang masih mendengar suara kehidupan. Anggota tubuh lain bisa digerakkan. Syukur pada-Mu yang telah memberikan semuanya.
“Siapa yang memberikan semua itu? Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan?”

Melihat anak-anak, masih Engkau berikan amanah untuk menjadi orangtua, doa mereka yang akan menjadi cahaya kubur nanti. Teman atau saudara, masih banyak yang belum dikarunia putra walaupun usia pernikahannya telah sekian tahun bahkan puluhan. Segala upaya dilakukan sebagai ikhtiar untuk mendapatkan keturunan.
“Siapa yang memberikan anak, pewaris keturunan keluarga? Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan?”

Saat keluarga, saudara atau tetangga yang terbaring sakit, betapa berharga mahal arti sehat. Walau harta berlimpah, namun banyak larangan dokter yang harus dipatuhi, untuk tidak makanan jenis tertentu. Tak sedikit biaya yang dikeluarkan demi sebuah kesembuhan. Namun tetap penting untuk tidak berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi makanan. Berpuasa sebagai salah satu upaya menjaga kesehatan, selain berolahraga.
“Siapa yang memberikan sehat? Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan?”

Hamparan bumi yang dipijak, dengan seluruh isinya, betapa Allah maha kaya menyediakan untuk semua Mahluk ciptaan-Nya. Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan? 
Berkali-kali Allah menyebut dalam surat Ar Rahman,"Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan?". Apa sesungguhnya yang dapat kita renungkan dari ayat tersebut.

 Allah yang seharusnya menjadi cinta pertama kita. Apa yang telah kita lakukan untuk meraih cinta-Nya. Membuka Kalam Ilahinya bila sisa waktu. Astagfirullah ....Ampuni kami ya Rabb. 

Kebahagiaan ada dalam hati yang tenang, serta rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan. Wujudkan dengan menjadi umat-Nya yang bermanfaat. Minimal bagi keluarga.

11 Juni 2014
Motivasi dari seminar ESQ


0 komentar:

Posting Komentar