"MENULISLAH YANG IKHLAS, AGAR ILMUMU TERWARIS, AGAR MATIMU TAK MEMBAWA TANGIS, AGAR MASA DEPANMU TAK MIRIS, KARENA KISAH HIDUPMU SUDAH BERJALAN MANIS" ~FROM KUPER TO SUPER~

Sabtu, 22 Maret 2014

Sediakan Kantong Kesabaran

"Sabaaar ya, serahkan semuanya sama Allah", nasehat seorang teman padaku.

Sabar mudah sekali ditulis dan diucapkan, namun tak gampang bila kita yang melakoninya. Saat banjir menimpa, kematian teman, kita pun akan mengucapkan sabar yaa, semua sudah kehendak Allah SWT. 

Namun bila kita sudah mengalaminya, kata sabar tercekat di tenggorokan. Bagi seorang ibu menghadapi anaknya yang menginjak usia dewasa, seribu kantong kesabaran tidaklah cukup, yang ada bisa emosi dan kepala yang pusing tujuh keliling. 
Nasehat diberikan satu kalimat, dibalaslah oleh anak 3 kalimat. Para ibu berhati-hatilah bila berbicara dalam keadaan marah karena, ucapan adalah doa. Banyak beristigfar ( sayapun masih harus banyak belajar untuk menghadapi anak ini he he ).
Saran seorang teman, yakinlah dalam mendoakan putra-putri kita, Illahi Robbi yang akan mengubah hatinya.

Menghadapi orang yang sedang sakit, kesabaran juga akan diuji. Si sakit yang sudah stress dan kesal dengan sakit yang diderita tak kunjung sembuh, memikirkan biaya yang dikeluarkan. Apalagi saat sakit tak ada yang menengok, tambah sedih hatinya. Kunjungan teman atau saudara akan menjadi obat untuk dirinya. Karena biasanya yang sakit akan diberikan semangat dan pasti di doakan untuk kesembuhannya.

Dalam menunaikan ibadah haji, kesabaran juga harus selalu dibawa dari mulai berangkat hingga tiba kembali di tanah air. Bagaimana tidak, sebelumnya tidak pernah kenal dan bersama , tiba-tiba harus bersama dalam menjalankan rukun dan wajib haji, menempati penginapan dalam satu kamar. Karakter dan kebiasaan yang berbeda. Contohnya A sangat menjaga kebersihan sedang B sangat malas, semau gue. Rasa dongkol dan jengkel yang ada bila A tak membawa kantong kesabaran. Wudhu, mandi, makan yang harus antri, dan lainnya begitu banyak kantong kesabaran yang harus dibawa. 

Sabar dalam rumah tangga, yang sudah sekian tahun belum mendapatkan anak, sebagai pewaris keturunannya. Segala ikthtiar dan usaha dilakukan, tapi bila belum diberikan. Ada hikmah yang diberikan Allah yang kita tidak tahu apa.
Ingat cerita Nabi Zakariya yang diberikan putra saat beliau sudah lanjut usia dan istrinya mandul. Dengan doa yang bersungguh-sungguh akhirnya beliau mendapatkan putra yang diberi nama Yahya, yang menjadi penerus dakwahnya.

Saat suami atau istri berpaling ke lain hati, ini juga ujian yang sangat berat. Tak ada yang menginginkannya, Allah memberikan ujian ini tidak melebihi kemampuan hambanya. Bisa jadi buruk menurut manusia, namun sesungguhnya itu yang terbaik menurut Allah. Doa di sepertiga malam, tilawah Al Qur'an baca terjemahan artinya ini juga yang akan menguatkan diri.

Yang sedang mendapatkan ujian, menyerahkan pada yang Maha Kuasa karena bisa jadi ujian kenaikan tingkat. Dan ujian tidak hanya untuk kita tapi banyak yang diluar sana juga diuji. Ingatlah bersama kesulitan akan datang dua kemudahan

Masih banyak lagi yang ada dalam kehidupan ini yang memerlukan banyak kesabaran. Menempatkan diri pada posisi yang sedang mendapatkan ujian atau musibah menjadikan kita lebih ber-empati padanya.


"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar", Al Baqarah : 153.


26 Feb 2013



0 komentar:

Posting Komentar