"MENULISLAH YANG IKHLAS, AGAR ILMUMU TERWARIS, AGAR MATIMU TAK MEMBAWA TANGIS, AGAR MASA DEPANMU TAK MIRIS, KARENA KISAH HIDUPMU SUDAH BERJALAN MANIS" ~FROM KUPER TO SUPER~

Minggu, 16 Maret 2014

Klinik Asuransi Sampah

“Tak ada kebaikan yang sempurna tanpa kesabaran, karena kesabaran adalah nafas yang menentukan lama tidaknya kebaikan itu bertahan”.

Betapa indahnya kata mutiara yang kudapatkan dari seorang dokter muda sekaligus entrepreneur Indonesia. Yang mempunyai ide brilian, dalam mengentaskan kemiskinan dengan memberikan pelayanan kesehatan, biayanya terjangkau kalangan menengah ke bawah. Kulihat saat dia dalam berita pagi TV One.

Gamal Albinsaid, penggagas “Klinik Asuransi Sampah” berada di Malang, Jawa Timur. Dia adalah seorang mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya, kelahiran Malang 08 September 1989. Bersama 4 orang temannya, membuka klinik kesehatan, tepatnya di Jl.Kyai Parseh Jaya No.2, Bumiayu, Malang. Saat ini sudah ada 4 klinik Asuransi Sampah di  wilayah kota Malang. Selain di Bumiayu, di daerah Singosari, Sawojajar, Ahmad Yani, dan Sukun. Kliniknya sudah didirikan sejak 2010, namun mulai aktif akhir 2013.

Klinik asuransi sampah ini didirikan, berlatar belakang atas keprihatinan kisah 8 tahun yang lalu. Ketika di Jakarta seorang anak berumur 3 tahun, Khoirunisa, yang sakit diare. Ayahnya tak mampu membawanya berobat ke dokter. Penghasilan ayah Khoirunisa, sebagai pemulung sehari hanya Rp. 10.000,-. Kemana-mana dia dibawa digerobak dan akhirnya Khoirunisa meninggal diantara sampah dan plastik.

Sakit atau tidak sakit masyarakat akan menyetorkan sampah. Cukup membayar premi seharga Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) setiap bulannya. Dengan cara mengumpulkan sampah organik dan an-organik yang telah dipisahkan. Selanjutnya sampah-sampah tersebut disetorkan ke klinik.

Klinik bekerjasama dengan dinas-dinas kebersihan, bank sampah dan yang terkait lainnya.. Sampah organik dapat dijadikan pupuk dijual Rp. 1000,-. Sampah an-organik dapat didaur ulang. Hasil penjualan sampah inilah, sebagai premi yang membiayai pengobatan masyarakat serta operasional klinik. Namun karena keterbatasan tenaga, saat ini yang dikelola adalah sampah an organik seperti, botol plastik,kardus bekas.

Walaupun pengobatan ini pembayarannya dengan sampah, namun pelayanan terbaik yang diberikan sama dengan klinik kesehatan lainnya. Layanan primer, cek kesehatan seperti darah tinggi, cek gula darah untuk  diabetes juga diberikan, kecuali rawat inap. Rawat inap tidak ada fasilitas dalam klinik ini.

“Sangat terharu, dengan sampah saja kami dapat berobat” pernyataan salah satu orang yang berobat menyampaikan kesannya pada sebuah stasiun televisi.

Usahanya dalam meningkatkan keberdayaan masyarakat ini sungguh menakjubkan. Gamal Albinsaid, mengukir prestasi mengharumkan bangsa, membawa nama Indonesia dalam kancah Internasional.
Terbukti pendiri Indonesia Medika ini akhir Januari 2014, mendapatkan penghargaan dari Pangeran Charles “The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur”
Bahkan penghargaannya ini diberikan kepadanya langsung dari Pangeran Charles di London,Inggris.

Klinik semacam ini dapat dikembangkan di Jakarta, yang notabene sering terjadi banjir. Jadi selain kesehatan masyarakat menengah kebawah dapat terjangkau, kebersihan kota oleh akibat sampah dapat sedikit teratasi.
Semoga ide berobat dengan sampah ini terus mendapatkan dukungan dari banyak pihak.



Jakarta, 19 Maret 2014

0 komentar:

Posting Komentar